Tempatnya seperti bengkel yang disulap jadi tempat makan dengan banyak meja. Kalau duduk di meja yang dibelakang, lebih panas/ gerah menurutku. Disini no AC hanya udara terbuka dan kipas angin untuk meja yang dibelakang. Juga tidak ada no smoking room and no wifi. Proses memasaknya di depan, di gerobak jadi kalian bisa melihat sambil menunggu pesanan anda. Mungkin tersedia toilet juga. O ya meski di ruangan terbuka, tapi saya tidak merasa digigit nyamuk dan tidak melihat lalat disini..Meski saya tidak pake autan dan pake celana pendek.
Kebersihan menurut standardku masih kurang. Mestinya masih bisa ditingkatkan lagi.
Kecepatan dan Pelayanannya aku cukup puas. Kecuali jika antrian panjang, maka ya terpaksa agak lama menunggu. Pelayanan juga ramah dan tidak ada tampang cemberut. I am always come and go with happy face. Penjual juga kebanyakan cowok muda yang memakai seragam jadi mudah dikenalin klo mo pesan, gerak dan ingatannya jg cukup ok.
Seperti apa sih tahu telor pak jayen?
Isinya apa sih? 1 porsi isinya tahu, telor, kentang, lontong, kecambah/ taoge, krupuk disiram dengan bumbu petis. Kalau ga suka, bisa ditiadakan tapi ga didiskon lho hehehe. Misal tidak mau lontong, tentu saja harga tetap. Kalau mau pedas, bisa pesan misal cabe 1 atau 15. Kalau saya sih biasanya suka pesan tanpa lontong, cabe 5. Teman saya ada yang pesan cabe 15. Mau cabe 1, 5 atau 15 harga tetap kok.
Harga 1 porsi (April 2015) adalah Rp. 12.000,- (naik harga jadi Rp.13.000,- (Okt 2015). Minuman club kira-kira Rp. 3.000,-. Tersedia juga teh botol dan teh pucuk. Teh botol Rp. 4.000,- (Okt 2015). Kalau mau ngirit, gpp klo bawa minum sendiri. Saya sih biasanya begitu. (ga dilarang kok). Porsi cukup banyak jadi kebanyakan kalau teman-teman saya yang saya ajak makan disini sampai kewalahan. Kalau harga tahu telor pak jayen yang di food fest pakuwon city Rp. 15.000, dan menurutku porsi lebih sedikit, potongan tahu lebih kecil. Rasa sama.
Rasanya gimana sih? dominan sih rasa bawang dan pedas. Bumbu petis dengan tahu telor yang lembut, bercampur di mulut. Dengan krupuk yang kriuk..kriuk..lom pernah sih dapat krupuk yang melempem.
Teman saya tanya apa sih yang disukai dari tahu telor Pak Jayen ini? Selain porsi nya lumayan, jadi puas saya makannya, bumbunya juga banyak dan tidak pelit, harga juga tidak terlalu mahal. Bisa dimakan sebagai cemilan waktu malam hari lapar. Memang mungkin kurang sehat tapi masih mending lah daripada makan indomie. Seberapa suka sih gua? Biasanya sih makan seminggu 1x disini. Pernah coba tahu telor yang lain seperti yang di Jl. Dinoyo, tapi sementara ini, masih suka gua yg ini.
Buka kira-kira pukul 18.00 sampai mungkin pukul 22.30. Biasanya disini antrinya panjang sekali apalagi kalau weekend. Kalau pas rame gini, mereka bikinnya cepet-cepet jadi menurutku kok porsinya jadi lebih dikit/ tahu kurang mateng.
Parkir mobil bayar Rp. 2.000,- (naik menjadi Rp. 3.000,- Okt 2015) kalau beruntung misal pas rame n tukang parkir kewalahan bisa kabur.
sumber: http://miumiu-katze.blogspot.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar